JAKARTA - Terpilihnya Darmin Nasution sebagai gubernur Bank Indonesia (BI) melalui uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) oleh Komisi XI DPR agaknya sudah diperkirakan oleh pelaku pasar. Karena itu, kepastian naiknya Darmin dari deputi gubernur BI menjadi orang nomor satu di bank sentral tersebut direspons biasa saja oleh pasar.
Ekonom dan pengamat pasar uang Farial Anwar menuturkan, menyusul kepastian naiknya Darmin sebagai gubernur BI, sepanjang hari kemarin (23/7) tidak muncul reaksi signifikan. "Respons yang sangat positif tidak ada. Yang negatif sekali juga tidak ada. Jadi, biasa-biasa saja. Pasar menyambut dingin," ujarnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
Farial mencontohkan, nilai tukar rupiah kemarin hanya menguat tipis 14 basis poin dari Rp 9.069 per USD menjadi Rp 9.055. Penguatan itu lebih disebabkan faktor fundamental yang berupa aliran dana dari investor asing ke sistem keuangan Indonesia, baik melalui pasar modal maupun pasar uang. "Jadi, tidak terlihat faktor Darmin yang menggerakkan pasar," papar dia.
Farial juga menyinggung penguatan pasar modal yang ditandai dengan rekor baru indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG menembus level 3.042 atau naik 32 poin. Hal itu juga lebih dipengaruhi faktor fundamental yang berupa sentimen positif atas naiknya indeks bursa-bursa regional.
"Jujur saja, menurut saya, pasar sudah apatis dengan berita terpilihnya Pak Darmin. Sebab, selama ini Pak Darmin sudah menjadi deputi gubernur senior sekaligus Pjs (pejabat sementara, Red) gubernur BI. Jadi, kalau saat ini terpilih, Pak Darmin pasti melanjutkan kebijakan-kebijakan yang ada. Tidak akan ada perubahan yang benar-benar signifikan," paparnya.
Pengamat pasar modal Felix Sindhuwinata berpendapat senada. Dia menilai terpilihnya Darmin tak terlalu direspons pasar. Sebab, terpilihnya Darmin sudah diperkirakan jauh-jauh hari. Pasar memprediksi Darmin memiliki kans besar menjadi gubenur BI karena kompetensi dan pengalamannya.
Hal itu, ungkap dia, membuat transaksi di pasar modal berjalan normal. "Pengaruhnya akan bersifat temporer. Pasar, tampaknya, percaya diri dengan fundamen perekonomian nasional yang didukung dengan sentimen positif global," jelasnya.
Meski demikian, lanjut Felix, ke depan terpilihnya Darmin mungkin saja berdampak positif secara tidak langsung terhadap pasar modal lewat kebijakan yang bisa memicu kinerja emiten. "Hal itu terkait dengan kepemimpinan bank sentral yang berkapasitas menjaga stabilitas rupiah dan menentukan suku bunga acuan BI rate," terang dia.
Dukungan atas terpilihnya Darmin terus mengalir. Dirut PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sofyan Basir menilai Darmin akan memaksimalkan dukungan perbankan ke sektor riil. "Pak Darmin adalah figur yang pas dan komprehensif. Itu terbukti ketika beliau menjabat Dirjen Lembaga Keuangan dan Dirjen Pajak," imbuh dia.
Darmin, lanjut dia, juga memiliki ketegasan yang akan berpengaruh positif bagi perbankan. Selain itu, Darmin berpengalaman dalam industri pasar modal karena pernah menjabat ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
"Kami berharap komunikasi terbuka antara otoritas moneter dan para pelaku industri perbankan mampu menunjang kegiatan sektor riil. Kendala yang dihadapi juga dapat didiskusikan bersama," tutur Sofyan.
Sambutan positif pun disampaikan oleh Menkeu Agus Martowardojo. Menurut dia, sosok Darmin memiliki kompetensi, pengalaman, karakter, dan integritas yang cocok untuk menduduki jabatan gubernur BI. "Jadi, kami sambut gembira," ujarnya.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa berpendapat senada. Menurut dia, terpilihnya Darmin yang sudah lama berkecimpung dalam pemerintahan itu akan menguatkan komunikasi antara Kantor Menko Perekonomian dengan BI. "Koordinasinya makin enak," katanya.
Politisi Senayan juga memberikan respons. Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyatakan bahwa terpilihnya Darmin harus disambut positif. Sejak awal, jelas dia, Fraksi Partai Golkar mendukung Darmin mengisi posisi yang sebelumnya diduduki Wapres Boediono itu. "Saya menyambut gembira," ucap dia.
Dalam seleksi yang dijalani Darmin, papar dia, ada sejumlah masukan dari anggota Komisi XI DPR atas kapasitas Darmin. Antara lain, kritik soal kasus Century dan pajak yang diduga terkait dengan Darmin. Menurut Priyo, Partai Golkar menerima penjelasan Darmin meskipun belum sepenuhnya. "Namun, hal itu tidak sedikit pun mengurangi bobot dukungan Golkar kepada Pak Darmin," tutur ketua DPP Partai Golkar tersebut.
Apakah Darmin layak ditolak? Priyo menyatakan bahwa Partai Golkar tidak bersikap dalam posisi itu. Dia menegaskan, Partai Golkar tidak punya pesan apa pun jika Darmin terpilih. Partai Golkar memilih Darmin karena janji yang disampaikan jika memimpin bank sentral tersebut. "Janji Pak Darmin untuk mundur bila ada sesuatu di kemudian hari membuat kami nyaman," tegas dia.
Meski komisi XI menyetujui secara aklamasi, sejatinya pemilihan Darmin tidak mulus. Selama dua hari, tidak sedikit anggota dewan yang tidak percaya kepada mantan Dirjen Pajak tersebut. "Ibaratnya, lolos dari lubang jarum. Tipis, hampir 50:50. Tetapi, terimalah Pak Darmin," tutur Priyo. (owi/luq/bay/c11/dwi)
No comments:
Post a Comment